PENANGANAN PASCAPANEN UDANG WINDU (Penaeus monodon)MENGGUNAKAN AIR TAMBAK DAN AIR HUJAN DI TAMBAK TRADISIONAL DESA SEPATIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Penanganan pascapanen di daerah pertambakan umumnya menggunakan air laut dan air hujan sebagai media penanganan karena terbatasnya air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikesegaran udang windupascapanen menggunakan air hujan dan air tambak selama penanganan.Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan uji lanjut Duncan pada tingkat kepercayaan 95%. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penanganan di tingkat petambak menggunakan air tambak (ST-T) dan menggunakan air hujan (ST-H), penanganan udang ditingkat pengumpul menggunakan air tambak (SP-T) dan menggunakan air hujan (ST-H).Pengambil sampel dilakukan sesaat setelah panen (SO), penanganan di tambak (ST-T dan ST-H) danpenanagan oleh pengumpul (SP-T dan SP-H). Parameter yang diamati terdiri dari kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, pH, bakteri (TPC) dan TVB.Hasil penelitian menujukkan bahwa udang pada saat SOmempunyai kadar air (76,52%), kadar protein (19,39%), %), kadar lemak (0,16%), kadar abu (1,75%), karbohidrat (1,10%). Pada saat udang di tingkat petambak, ST-T mempunyai kadar air 79,36% dan ST-H sebesar 79,07%. Sedangkan pada saat udang ditingkat pengumpul, SP-T megandung kadar air 79,36% dan SP-H dengan kadar air sebesar 79,07%. Nilai TPC pada saat SO sebesar 5,33 log CFU/g, TPC udang di tingkat petambak, ST-T sebesar 5,44 log CFU/g dan saat ST-H sebesar 5,29 log CFU/g. TPC ditingkat pengumpul, SP-T sebesar 5,75 log CFU/g dan SP-H sebesar 5,56 log CFU/g. Kadar TVB udang ditingkat petambak, ST-T sebesar 16,23 mg N/100g dan ST-H sebesar 14,43 mg N/100g. Sedangkan kadar TVB ditingkat pengumpul, SP-T sebesar 19,31 mg N/100g dan SP-H sebesar 18,15 mg N/100g. Nilai pH udang ditingkat petambak, ST-Tadalah 7,13 dan ST-H sebesar 7,10. Nilai pH ditingkat pengumpul, SP-T sebesar 7,18 sedangkan SP-H sebesar 7,28. Hasil uji organoleptik menunjukkan kenampakan (9,00-7,87), bau (9,00-7,73) dan tekstur (9,00-7,87).Penggunaanair hujan untuk penanganan pascapanen udang merupakan media penanganan terbaik dibandingkan dengan air tambak.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PENANGANAN PASCAPANEN UDANG WINDU (Penaeus monodon)MENGGUNAKAN AIR TAMBAK DAN AIR HUJAN DI TAMBAK TRADISIONAL DESA SEPATIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA |
---|---|
Pengarang | Muhammad Awal Ramdhana - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI MUH p 2023 |
Subyek | Udang windu Air hujan air tambak |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Jurusan | Budidaya Perairan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY