Bawang tiwai (Eleutherine americana Merr.) merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak untuk mengatasi masalah kesehatan seperti kanker payudara, kanker usus, hipertensi dan lainnya. Berbagai manfaat kesehatan yang ada pada bawang tiwai berasal dari dua senyawa yang dikandungnya yaitu fenolik dan tanin. Untuk meningkatkan metabolit sekunder bawang tiwai dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah kromosom. Salah satu mutagen yang biasa dipakai untuk melakukan penggandaan jumlah kromosom adalah kolkisin. Kolkisin dapat menghambat pembentukan benang gelendong. Tingkat keberhasilan penggandaan jumlah kromosom dapat dipengaruhi oleh lama perendaman kolkisin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman kolkisin selama 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam terhadap penggandaan jumlah kromosom bawang tiwai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman pada bulan Februari sampai Agustus 2023. Penelitian dilakukan dengan perlakuan kontrol yang di rendam di dalam aquades dan larutan kolkisin 1000 ppm dengan lama perendaman 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Analisis kromosom dilakukan dengan squashing dengan tahapan fiksasi menggunakan asam asetat glasial 45% selama 15 menit pada suhu 5°C, hidrolisis dengan larutan HCl 1N selama 5 menit pada suhu 60°C, pewarnaan menggunakan larutan acetic-orcein 2% selama 3 jam pada suhu ruang dan dilakukan squashing (pemencetan) akar menggunakan ibu jari. Dilakukan perhitungan indeks mitosis dan indeks fase mitosis. Analisis deskriptif dilakukan pada hasil ploidisasi kromosom akar bawang tiwai. Lama perendaman 1000 ppm memberikan pengaruh terhadap penggandaan jumlah kromosom bawang tiwai. Pada lama perendaman 2 jam ditemukan sel dengan jumlah kromosom 2n=5x+1=31, lama perendaman 4 jam dengan jumlah kromosom 2n=4x+1=25, lama perendaman 6 jam dengan jumlah kromosom 2n=4x=24 dan lama perendaman 8 jam dengan jumlah kromosom 2n=4x+2=26 dari jumlah kromosom normal 2n=2x=12. Indeks mitosis tertinggi terjadi pada larutan kolkisin 1000 ppm dengan lama perendaman 2 jam yaitu 82%. Indeks fase mitosis profase tertinggi 79% terjadi pada lama perendaman 2 jam, indeks fase mitosis metafase tertinggi 2,6% pada perendaman 8 jam, indeks fase mitosis anafase tertinggi 1,9% pada perendaman 6 jam dan indeks fase mitosis telofase tertinggi 2,3% pada perendaman 4 jam.