Tanaman tomat merupakan tanaman hortikulura dan buahnya dijadikan sebagai produk pertanian, tetapi buah tomat memiliki daya simpan yang rendah. Kalsium (Ca) memiliki peran dalam meningkatkan kualitas buah dan daya simpan buah. Translokasi kalsium ke jaringan buah cukup terbatas karena pemberian kalsium ke media tanam (jalur xylem) akan tersimpan di jaringan daun. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemberian kalsium ke media tanam dapat meningkatkan kualitas buah tomat. Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi dari konsentrasi CaCl2 dan teknik aplikasi terhadap performa tanaman tomat dan translokasi kalsium ke jaringan buah dengan melihat daya simpan buah tomat. Penelitian ini dilakukan di Green House, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman dari bulan September 2022 sampai Februari 2023. Benih tomat yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas servo. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi CaCl2 yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu k0 (0 M.L–1), k1 (0,5 M.L– 1), k2 (1 M.L–1), k3 (1,5 M.L-1), dan k4 (2M.L-1), sedangkan faktor kedua adalah teknik aplikasi yang terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu t1 (disemprot ke tanaman) dan t2 (disiram ke media tanam). Data yang diperoleh dianalisi menggunakan sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kombinasi k2t2 memperoleh jumlah bunga terbanyak yaitu 24.33 dan memperoleh tanaman tomat tertinggi pada hari ke 42 sampai hari ke 56. Jumlah buah terbanyak diperoleh dari kombinasi k3t2 (11.33) dan k4t2 (11.00). Jumlah bunga rontok paling sedikit diperoleh dari kombinasi k0t2 (1.00) dan berbeda nyata dengan kombinasi k3t1. Kombinasi perlakuan k4t1 and k4t2 memperoleh jumlah buah yang terserang penyakit blossom end-rot paling sedikit (tidak ditemukannya penyakit) dan memperoleh daya simpan buah paling panjang (sampai 30 hari).