Jumlah uang beredar merupakan unsur yang cukup signifikan terhadap keadaan perekonomian suatu negara, yang berhubungan dengan tingkat inflasi. Perubahan jumlah uang beredar ditentukan oleh hasil interaksi antara masyarakat, lembaga keuangan dan bank sentral. Pengolahan data merujuk pada jumlah uang beredar dan inflasi tahun 1992-2021. Tujuan pada penelitin ini adalah untuk mengetahuai keterkaitan antara inflasi dan jumlah uang yang telah beredar di Indonesia selama 30 tahun terakhir. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan (Autoregressive Distributed Lag) dimana peneliti melakukan analisis hubungan jangka panjang yang melibatkan adanya uji kointegrasi diantara variabel-variabel times series. Model metode regresi yang digunakan adalah dengan memasukkan lag dari kedua variabel dependen dan independen secara bersamaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh estimasi nilai koefisien Rsquare sebesar 0.905298 atau 90.5298%, hal ini menyatakan bahwa variabel Inflasi dipengaruhi variabel jumlah uang beredar. Dalam jangka pendek jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi, artinya jumlah uang beredar di masyarakat yang tinggi akan meningkatkan inflasi di Indonesia. Sehingga, dengan mengendalikan jumlah uang beredar dapat menjadi salah satu cara yang tepat dalam pengendalikan inflasi.