Etnobotani adalah bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat lokal dengan tumbuhan di lingkungannya. Salah satu kajian dalam etnobotani adalah tumbuhan obat. Pengetahuan mengenai penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional sudah ada sejak dulu pada masyarakat suku Jawa. Meskipun sudah melakukan transmigrasi ke pulau Kalimantan, namun pengetahuan tersebut tidak hilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan, bagian tumbuhan yang digunakan dan cara pengolahan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Jawa di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Metode yang digunakan adalah survey eksploratif dengan pendekatan dan teknik pengumpulan informasi yang bersifat partisipatif (Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA)). Informan berjumlah 50 orang yang terdiri dari 6 orang informan kunci dan 44 orang informan pengguna. Keterlibatan masyarakat diperoleh melalui wawancara dengan teknik wawancara semiterstruktur (semistructure-interview), yang berpedoman pada daftar pertanyaan seperti: nama lokal tanaman, bagian yang dimanfaatkan, manfaatnya, cara pemanfaatannya dan lainnya. Setiap tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat tradisional diidentifikasi. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan tanaman obat dan memberikan pengobatan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 33 Famili yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat yang terdiri dari 63 Spesies. Famili yang paling banyak dimanfaatkan adalah Zingiberaceae, terdiri dari sebelas spesies diantaranya adalah Jahe (Zingiber officinale), Kunyit (Curcuma longa), Kencur (Kaempferia galanga), Lempuyang (Zingiber zerumbet), Lengkuas (Alpinia galanga), Temu Ireng (Curcuma aeruginosa), Temu Mangga (Curcuma mangga), Temu Giring (Curcuma heyneana), Temu Putih (Curcuma zedoaria), Temu Lawak (Curcuma zanthorrhiza) dan Bengle (Zingiber montanum). Organ tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu daun yang mencapai prsentase 46% yang didapatkan pada Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Sepaku. Bagian lainnya yaitu buah 21%, rimpang 19%, umbi 5%, batang 3%, kulit batang 3%, biji 2% dan rebung 1%.