Bela Candra Dewi, 1908016113, Program Studi Sarjana Hukum, Minat Studi Hukum Pidana, Dengan Judul Penetapan Status Sebagai Tersangka Terhadap Orang Yang Telah Meninggal Dunia.Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Di Bawah Bimbingan Bapak Dr. Ivan Zairani Lisi, S.H., S.Sos.,M.Hum. selaku pembimbing utama dan Ibu Orin Gusta Andini, S.H., M.H. selaku pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai penetapan tersangka terhadap seseorang yang telah meninggal dunia serta mengetahui cara menentukan tersangka dalam kecelakaan lalulintas dan menganalisis kesesuaian terhadap implementasi peraturan dengan pelaksanaannya dan implikasi hukum terhadap proses penetapan tersangka orang meninggal dunia. Penelitian ini merupakan penelitian doktrinal atau normatif. Penetapan status sebagai tersangka yang ditetapkan terhadap orang yang telah meninggal dunia dapat dilakukan dikarenakan peristiwa hukum tersebut terjadi sebelum tersangka meninggal dunia. Dalam penetapan tersangka orang meninggal dunia setelah terbitnya SP3 kemudian kasus ini ditutup demi hukum, maka kewajiban bagi pihak penyidik untuk melakukan pencabutan status tersangka terhadap orang meninggal tersebut seperti dalam kasus ini adalah seharusnya dilakukan pencabutan tersangka terhadap Alm.Hassya. Dimana jika tidak dicabutnya status tersangka maka akan menyebabkan timbulnya maladministrasi yang dilakukan oleh penyidik. Satlantas Polresta Samarinda dalam menangani kasus yang sama memilih untuk menetapkan status tersangka orang terhadap orang yang telah meninggal dunia terlebih dahulu, setelah diterbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan kemudian baru dilakukan pencabutan status tersangkanya terhadap orang yang telah meninggal dunia. Dalam kasus ini tim penyidik dalam kecelakan Alm.Hassya telah melakukan maladministrasi dengan tidak mencabut status tersangka terhadap Alm. Sehingga dilakukannya sidang kode etik terhadap tim penyidik yang tidak menjalankan proses tersebut.