Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luas dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan. Terdapat pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang dilakukan dengan cara membatasi jam pertemuan. Hal ini membuat proses pembelajaran sangat tidak efektif dan memiliki dampak terhadap peserta didik. Dampak yang disebabkan oleh PTMT tentu dapat menjadi gangguan serta hambatan dalam kegiatan belajar mengajar. Ditambah lagi dengan keterbatasan waktu belajar yang menjadi ketentuan dalam PTMT, sehingga peserta didik hanya terpaku pada penjelasan materi yang padat oleh guru yang mendominasi dalam PTMT. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh siswa-siswi kelas XI dan XII SMA Negeri 13 Samarinda dan sampel yang digunakan yaitu guru kimia dan siswasiswi kelas XI dan XII MIPA. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan model Sequential explanatory. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik angket, teknik wawancara, dan dokumentasi. Analisis data angket menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh siswa SMA pada pembelajaran kimia selama pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah disebabkan oleh minat sebanyak 64,4%, cara belajar sebanyak 64%, kualitas guru sebanyak 49,2% dan metode mengajar guru yang kurang tepat sebanyak 60,7%.