ABSTRAK
Wahyu Fahrizal, 2008. Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut di
Perkampungan Nelayan Melahing dan Tihik-Tihik Kota Bontang. (Dibimbing
oleh Muhamad Syafril dan Qoriah Saleha).
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha budidaya
rumput laut di Kampung Melahing dan Tihik-Tihik secara finansial dengan
menggunakan beberapa kriteria investasi yaitu NPV, IRR, Net BCR dan
dilengkapi dengan payback period, kemudian dilanjutkan dengan mengukur
tingkat kepekaan terhadap perubahan ekonomi serta mengukur titik impas (BEP)
tahunan dari aspek harga, produksi dan penjualan.
Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu sebanyak 36
orang di Kampung Melahing dan 38 orang di Kampung Tihik-Tihik, Kota
Bontang. Data dianalisis dengan menggunakan analisis finansial melalui
perhitungan NPV, IRR, Net BCR dan Pbp yang dilanjutkan dengan pengukuran
tingkat sensitivitas dan analisis titik impas (Break Even Point/BEP), pada tingkat
penjualan, harga dan jumlah produksi.
Hasil penelitian menunjukkan usaha budidaya rumput laut di Kampung
Melahing dan Tihik-Tihik secara finansial layak dan prospektif untuk
dikembangkan, dibuktikan oleh nilai kriteria investasi untuk Kampung Melahing;
NPV = Rp 39.155.975,- IRR = 116,08%, Net BCR = 4,71 dan Pbp = 12,7 bulan.
Sedangkan untuk Kampung Tihik-Tihik; NPV = Rp 8.458.139,- IRR = 42,05%,
Net BCR = 2,03 dan Pbp = 29,6 bulan. Usaha budidaya rumput laut di kedua
wilayah ini peka (sensitif) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi (harga
jual rumput laut, biaya dan produksi).
Berdasarkan analisis Break Even Point (BEP) diketahui bahwa kondisi
aktual usaha budidaya rumput laut di Kampung Melahing dan Tihik-Tihik berada
di atas kondisi BEP dari aspek penjualan, harga dan jumlah produksi.