Melda Yanti, NIM 1705076015. Analisis Hasil Menulis Resensi Buku Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa Kelas XI SMA Negeri 13Samarinda. Tesis (Pembimbing I: Prof. Dr. H.Mohammad Siddik, M.Pd., Pembimbing II: Dr. H. Yusak Hudiyono, M.Pd. Samarinda: Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Mulawarman. Kemampuan menulis, khususnya menulis resensi dinilai tidak mudah karena selain memerlukan keterkaitan dengan keterampilan membaca, meresensi buku juga seharusnya dilakukan dengan perencanaan yang terstruktur. Adapun tuluan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Hasil menulis resensi buku siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, (2) kendala yang dihadapi dalam penggunaan model pembelajaran berbasis proyek. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas XI SMA. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengukuran atau tes tertulis, dalam hal ini adalah tes keterampilan menulis. Berdasarkan analisis hasil menulis peserta didik tersebut dapat diperoleh data sebanyak 53% yakni sebanyak 18 orang mendapatkan nilai baik sekali, 35% yakni 12 orang mendapatkan nilai baik, dan 9% yakni 3 orang mendapatkan nilai cukup. Hasil tersebut disesuaikan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 75. Peserta didik dengan kategori sangat baik, memiliki kemampuan sangat baik pula dalam menyusun teks resensi. Peserta didik yang berada pada kategori cukup ialah yang hasil tulisannya masih banyak kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat pada identitas buku yang sangat kurang, bagian isi yang tidak diulas secara lengkap dan mendalam, begitu juga pada bagian rekomendasi. Pada kegiatan menulis resensi buku menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini juga terdapat kendala dalam pelaksanaannya, yakni penggunaan pada persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan. Hal ini sangat sulit dilakukan dikarenakan kondisi pembelajaran melalui daring yang mengharuskan guru menyediakan dan memberikan contoh secara lengkap kepada peserta didik. Selain kendala tersebut, guru juga kerap kesulitan untuk memancing siswa agar mau berkonsultasi mengenai kesulitan yang dihadapi dalam proses pengerjaan produk.