Desry Andriningsi Yudita. Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a untuk Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Menggunakan Sensor MODIS di Pesisir Kabupaten Kutai Timur (di bawah bimbingan Abdunnur dan Yohanes Budi Sulistioadi).
Komoditas hasil tangkapan ikan yang terdapat di pesisir Kutai Timur bermacam jenis. Dimana hasil tangkapan ikan menjadi nilai ekonomis yang penting bagi masyarakat. Hasil tangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan umumnya masih bersifat tradisional dengan penggunaan jenis alat tangkap serta alat transportasi yang sederhana. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona potensi penangkapan ikan di pesisir Kutai Timur agar dapat memaksimalkan potensi hasil tangkapan ikan bagi nelayan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dalam perikanan sangat membantu nelayan guna meningkatkan hasil penangkapan ikan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a yang kemudian dijadikan indikator zona potensi penangkapan ikan. Data citra yang digunakan adalah satelit Terra dan Aqua MODIS level 3 dengan resolusi 4 km dan data hasil perikanan tangkap dari Dinas Perikanan Kab. Kutai Timur. Analisis yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis CPUE untuk melihat laju penangkapan ikan selama 2 tahun serta analisis korelasi pearson untuk mengukur kekuatan ada atau tidaknya hubungan linier antara variabel paramater oseanografi dengan data hasil tangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai suhu permukaan laut berkisar 28,7-31,3 ⁰C dan konsentrasi klorofil-a berkisar 0,40-5,20 mg/m3. Berdasarkan data satelit Terra dan Aqua MODIS didapatkan bahwa interpretasi suhu permukaan laut pada satelit Aqua lebih padat tetapi pola yang dihasilkan tetap sama dikarenakan perbedaan intensitas cahaya matahari pada saat perekaman. Hubungan korelasi suhu permukaan laut dengan klorofil-a sangat kuat maka jika suhu permukaan laut meningkat klorofil-a akan menurun begitupun sebaliknya. Hasil yang didapatkan sebagian besar pesisir Kutai Timur terutama pada bagian utara dan timur dinilai merupakan hotspot berkumpulnya ikan yang potensial sebagai zona penangkapan.