Meningkatnya berbagai infrastruktur di suatu wilayah menyebabkanpermukaan tanah telah berubah menjadi pondasi bangunan dan jalan. Akibatnya, apabila terjadi hujan sebagian air tidak dapat meresap ke dalamtanah. LubangResapan Biopori adalah suatu teknologi alternatif yang dapat membantupenyerapan air ke dalam tanah sehingga laju infiltrasi menjadi lebih cepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai laju infiltrasi air dan kapasitasinfiltrasi di lubang biopori berdasarkan pada berbagai jenis tanah di KelurahanLoa Bakung. Laju infiltrasi ditentukan melalui pengukuran langsung pada 9titikdi 3 lokasi dengan jenis tanah gleisol, podsolik, dan podsolik haplik, kemudiandiukur dengan memasukkan air ke dalam lubang yang berdiameter 10 cmdengankedalaman 80 cm – 100 cm. Parameter yang diukur yaitu selisih jarakatauketinggian dan waktu. Hasil pengukuran parameter dibuat ke dalambentuk grafikuntuk memperoleh data pencapaian laju infiltrasi tertinggi pada lokasi penelitian, dan pencapaian laju infiltrasi digunakan dalam menentukan kapasitas infiltrasi
dengan menggunakan persamaan Horton. Selain pengukuran laju infiltrasi, dilakukan juga analisis sampel tanah di lokasi penelitian. Parameter yang diukur
adalah sifat-sifat fisik tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi seperti tekstur, porositas, permeabilitas, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi bervariasi di setiap lokasi. Lokasi 2 denganjenis tanah podsolik menunjukkan nilai laju dan kapasitas infiltrasi tertinggi
sebesar 2820 cm/jam dengan kapasitas infiltrasi 2782,84 cm/jam. Diikuti denganlokasi 1 yang merupakan jenis tanah gleisol sebesar 1224 cm/jamdengankapasitas infiltrasi 1217,72 cm/jam, dan nilai terendah ditunjukkan pada lokasi 3dengan jenis tanah podsolik haplik sebesar 1050 cm/jam dengan kapasitasinfiltrasi 1041,46 cm/jam.