Seiring dengan terjadinya pertumbuhan beban listrik yang pesat, secara khusus pada bidang industri maka dibutuhkan penyediaan daya listrik dengan mutu yang baik sehingga PT. TBPP membangun pembangkit listrik berupa Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 2 × 2,4 MW dengan memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit yang berupa cakang dan fibre sebagai bahan bakar boiler. Beban listrik pabrik kelapa sawit yang sebagian besar terdiri dari motor induksi yang terdapat di setiap stasiun pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) pada pabrik, tentunya sangat berpengaruh terhadap perubahan beban pada sistem unit pembangkit. Fungsi utama dari sebuah sistem pembangkit adalah menyedikan energi listrik yang ekonomis dan handal. Pada dasarnya LOLP adalah suatu indeks keandalan pembangkit yang menunjukan kemungkinan atau peluang ketika suatu unit pembangkit tidak dapat melayani beban sistem. Tujuan penelitian untuk melihat kesesuaian tingkat keandalan PLTBm di PT. TBPP dengan standar Kepmen ESDM No. 1567 tahun 2018 yakni 1 hari/tahun dan untuk melihat perubahan nilai indeks LOLP PLTBm di PT. TBPP dari tahun 2020 hiangga tahun 2022. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif sehingga diperoleh hasil penelitian dengan nilai LOLP unit PLTBm di PT. TBPP tahun 2020 sebesar 1,2769 hari/tahun yang artinya melebihi standar namun nilai LOLP tahun 2021 sebesar 0,53403 hari/tahun dan nilai LOLP tahun 2022 sebesar 0,41748 hari/tahun sudah memenuhi standar. Nilai LOLP dari tahun 2020 hingga 2022 mengalami perubahan nilai yang semakin kecil yang artinya bahwa nilai kendalan unit PLTBm di PT. TBPP dari tahun 2020 hingga tahun 2022 semakin handal, nilai LOLP tersebut dipengaruhi oleh besarnya nilai FOR dan banyaknya kejadadian beban lebih besar dari kapasitas sistem