Pendidikan karakter di sekolah merupakan program berkelanjutan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu manusia yang memiliki akhlak mulia di dalam kehidupan. Pendidikan karakter pada hakikatnya terintegrasi dalam sistem pendidikan itu sendiri. Terbentuknya manusia Indonesia dengan karakter mulia adalah gerakan pengabdian kepada kemanusiaan. Tujuan sejati pendidikan adalah menyiapkan manusia yang pintar secara intelektual dan cerdas menempatkan sikap dan adab. Oleh sebab itulah dibutuhkan penerapan manajemen strategis yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya pembentukkan karakter siswa berakhlak mulia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan manajemen strategis yang dilakukan kepala sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan karakter. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth), observasi partisipan, dan studi dokumen. Analisis data merujuk pada model Yin yang dikemukakan oleh Robert K. Yin, yaitu penjodohan pola, eksplanasi, dan analisis deret waktu.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam kegiatan menyusun rencana strategis pembentukkan karakter, kepala sekolah melakukan langkah-langkah, berupa pengembangkan visi, misi, tujuan, dan melakukan analisis SWOT. Kekuatan sekolah yang teridentifikasi antara lain, brand image atau reputasi sekolah yang baik di masyarakat, SDM andal, dan besaran angka SPP yang murah. Sementara peluangnya adalah multukultural masyarakat dan minat keagamaan masyarakat yang semakin membaik. Sementara potensi ancaman adalah daya saing sekolah sejenis dan pengaruh budaya global yang sulit dihindari. Adapun rentang rata-rata usia guru adalah kelemahan sekolah yang memengaruhi daya tahan fisik dan produktivitas kinerja. Pada tahap penetapan strategi pra kondisional untuk mendukung program dan kegiatan pembentukkan karakter, sekolah dilengkapi berupa fasilitas sarana dan prasarana serta input-input pendukung. Pembentukkan karakter dilaksanakan melalui kegiatan pengajaran pembiasaan, dan keteladanan. Adapun pembentukkan karakter utama dilakukan berbasis al-qur’an dalam pembelajaran dan perilaku akhlak siswa.