FAME digunakan sebagai alternatif bahan bakar dari mesin diesel. Peluang kebutuhan pada tahun 2032 mencapai 1.675.577 ton. Dari pabrik yang telah dibangun di Indonesia maka kebutuhan FAME di Indonesia telah terpenuhi sebesar 39% dari total kebutuhan di Indonesia pada tahun 2032, sehingga pendirian pabrik ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku PFAD karena selama ini PFAD lebih banyak hanya diekspor keluar negeri. Pra perancangan pabrik FAME ini akan didirikan di di daerah Kecamatan Kariangau, Kabupaten Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Pabrik ini akan beroperasi 330 hari/tahun dengan kapasitas pabrik sebesar 50.000 ton/tahun. Bahan baku berupa PFAD dibutuhkan 6.315 kg/jam. Proses produksi FAME dimulai dari persiapan bahan baku, dimana bahan baku akan di cairkan. Selanjutnya tahap kedua dilakukan tahap reaksi esterifikasi untuk menurunkan kadar FFA dan membentuk etil ester dan selanjutnya dilakukan tahap reaksi transesterifikasi sehingga membentuk metil ester. Tahap terakhir FAME dimurnikan hingga 99,5%. FAME dialirkan menuju tangki penyimpanan dengan laju alir massa 6.363 kg/jam. Kebutuhan air utilitas sebesar 139.843.49,6 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 180,54 kW. Pabrik FAME ini membutuhkan modal tetap (fixed capital investment) sebesar Rp. 149.621.121.768 dan modal kerja (Working Capital Investment) sebesar Rp. 36.115.443.185. Pabrik ini memiliki nilai POT (Pay Out Time) sebelum pajak 1,63 tahun dan sesudah pajak sebesar 1,95 tahun. BEP (Break Even Point) sebesar 47,8%, SDP (Shut Down Point) 37% dan IRR (Interest Rate Of Return) sebesar 12,79%. Pra perancangan pabrik ini layak untuk dikaji ulang berdasarkan evaluasi ekonomi diatas.