Hiperglikemia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan gula darah yang cukup signifikan yang akan berubah menjadi kondisi diabetes mellitus jika tidak dikontrol secara terus-menerus keadaan ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah posprandial melebihi 200 mg/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada infusa daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dan efeknya dalam penurunan kadar gula darah pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi glukosa monohidrat. Pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia yaitu suatu tahap seleksi awal untuk mendeteksi golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan. Skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, uji triterpenoid, steroid, uji tanin, uji fenolik, uji flavonoid dan uji saponin. Penelitian dilakukan menggunakan metode toleransi glukosa pada 25 ekor mencit yang dinduksi glukosa monohidrat dengan dosis 2g/kgBB. Kelompok uji terdiri dari kelompok infusa daun sambung nyawa konsentrasi 5%, konsentrasi 10%, konsentrasi 15%, kelompok kontrol negatif (NaCMC 1%), dan kelompok kontrol positif (Glibenklamid 5mg/kgBB). Hasil penelitian menunjukkan infusa daun sambung nyawa mengandung metabolit sekunder yaitu tanin, fenolik, flavonoid dan saponin, namun tidak mengandung alkaloid, steroid dan triterpenoid. Efek penurunan kadar gula darah pada hewan uji menunjukkan bahwa infusa daun sambung nyawa konsentrasi 10% menujukkan penurunan yang signifikan (0,00