REPRESENTASI PERUNDUNGAN PADA FILM “BEBAS” (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Fenomena perundungan marak sekali terjadi terkhususnya di lingkungan pendidikan, oleh karena itu jika tidak ada pencegahan yang dilakukan, maka tindakan perundungan di lingkungan pendidikan akan terus berlangsung. Masih maraknya kasus perundungan membuat fenomena sosial tersebut diangkat ke dalam sebuah film. Salah satu film Indonesia yang menggambarkan tindakan perundungan adalah film Bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi bullying yang dihadirkan dalam film Bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika Roland Barthes yang membagi makna pemahaman menjadi denotasi, konotasi, dan mitos melalui analisis tataran pertama dan tataran kedua. Hasil dari penelitian ini menunjukkan berdasarkan sepuluh adegan yang telah terpilih sesuai jenis perundungan, didapat kesimpulan: makna denotasi pada film tersebut menunjukkan bullying secara verbal, fisik dan relasional dengan teknik gambar medium shot, medium long shot dan close up. Makna konotasi ditujukan adanya perbedaan kelas sosial, kekuatan, dan faktor teman sebaya antara pelaku dan korban yang membuat para pelaku memiliki hasrat merundung. Mitos dalam film ini perundungan yang sering terjadi kepada murid baru yang pindah sekolah, kerap di anggap sebagai sosok yang lemah.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | REPRESENTASI PERUNDUNGAN PADA FILM “BEBAS” (Analisis Semiotika Roland Barthes) |
---|---|
Pengarang | Muhammad Dzidan Syachrany - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI MUH r 2023 |
Subyek | Perundungan Film Bebas Roland Barthes. |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Ilmu Komunikasi |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY