Pelat beton bertulang adalah suatu struktur beton bertulang tipis dengan bidang horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus terhadap bidang struktur tersebut. Pelat beton mempunyai peranan yang penting pada struktur bangunan contohnya pada industri petrokimia, pelat beton berperan sebagai tempat diletakkannya peralatan-peralatan industri. Pelat beton bertulang mempunyai berbagai macam bentuk pelat beton mempunyai lubang di tengahnya. Dengan terdapatnya bukaan atau lubang pada pelat yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas pelat untuk menahan beban, oleh karena itu untuk memudahkan mencari nilai momen dan lendutan pada pelat berlubang maka dilakukan analisislendutan dan momen menggunakan aplikasi metode elemen hingga EAoSM dan SAP 2000. Hasil analisa pada pelat lingkaran berlubang dan pelat persegi berlubang menggunakan program EAoSM dan SAP 2000 menunjukkan bahwa untuk lendutan maksimum yang terjadi pada bagian tengah pelat, lebih kecil dibandingkan dengan lendutan yang diijinkan serta hasil dari pemeriksaan kapasitas momen lentur nominal atau momen lentur ultimat yang diizinkan pada pelat beton didapatkan sebesar 217,02 kN.m, lebih besar dibandingkan dengan momen lentur yang terjadi, dari hasil analisis menggunakan program EAoSM dan SAP 2000 pada pelat persegi dan lingkaran yang tedapat bukaan/lubang pada tengah bentangnya.. Selain itu didapatkan variasi perbedaan nilai lendutan dan momen lentur tergantung pada jenis tumpuan. Pada tumpuan jepit, perbedaan lendutan pada pelat lingkaran sebesar 17,16% dan pada pelat persegi sebesar 10,98%. Pada tumpuan sendi, perbedaan lendutan pada pelat lingkaran sebesar 15,87% dan pada pelat persegi mencapai 43,18%. Selain itu, dalam analisis momen lentur pada pelat persegi, selisih nilai momen lentur pada tumpuan jepit sebesar 5,338 kN.m (arah x) dan 0,064 kN.m (arah y), sedangkan pada tumpuan sendi sebesar 3,621 kN.m (arah x) dan 1,341 kN.m (arah y). Pada pelat lingkaran berlubang, selisih momen lentur pada tumpuan jepit sebesar 2,827 kN.m (arah x) dan 11,928 kN.m (arah y), sedangkan pada tumpuan sendi sebesar 6,62 kN.m (arah x) dan 5,9 kN.m (arah y). Hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan jenis tumpuan dan program analisis memiliki pengaruh besar pada hasil perhitungan lendutan dan momen lentur pada pelat struktural.