Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Samarinda terdapat 96 kasus kecelakaan lalu lintas tahun 2020 dan terdapat 97 kasus kecelakaan pada tahun 2021 dengan korban meninggal dunia sebanyak 77 orang, korban luka berat 13 orang, dan korban luka ringan sebanyak 36 orang. Jalan Ciptomangunkusumo memiliki 9 blackspot dan 1 titik yang berpotensi menjadi blackspot apabila tidak ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan Metode Fenomenologi dalam penentuan risiko epidemiologi pada kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Ciptomangunkusumo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif anaitis. Penelitian deskriptif analitis adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Hasil penelitian yang dilakukan dengan instrumen videografi dan fotografi ditemukan faktor terbanyak adalah faktor yang berasal dari lingkungan, namun faktor yang berasal dari lingkungan dapat diminimalisir apabila pengendara lebih fokus dan waspada saat berkendara. Hasil penelitian analisis risiko epidemiologi pada kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan Ciptomangunkusumo yang berlokasi di Kelurahan Loa Janan Ilir, Kecamatan Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Jalan Ciptomangunkusumo memiliki panjang jalan ±11 km terhitung dari titik lampu lalu lintas simpang 3 jembatan mahakam hingga ke simpang 3 lojanan park, dan memiliki 10 blackspot atau daerah rawan kecelakaan. Hasil identifikasi blackspot dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor jalan & lingkungan tertinggi 80% dari faktor yang ada, pelanggaran lalu lintas (manusia) tertinggi 18,6% dari faktor yang ada dan yang dipengaruhi oleh faktor kendaraan tertinggi 18,6% dari faktor yang ada.