Nutfahryza Erzha, Pemanfaatan Limbah Non B3 Fly Ash dan Bottom Ash dari Kegiatan PLTU sebagai Subtitusi Bahan Baku Pembuatan Paving Block Dan Batako, dibawah bimbingan Dr. Saibun Sitorus, M.Si. sebagai Pembimbing Utama dan Prof. Dr. A. Sentosa Panggabean, S.Si., M.Si. sebagai Pembimbing Pendamping.

Penggunaan batubara pada kegiatan PLTU akan menghasilkan limbah padat berupa abu (fly ash dan bottom ash). Alternatif pengelolaan untuk mengurangi volume limbah abu adalah melalui pemanfaatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beracun limbah fly ash bottom ash, mengetahui sifat fisis kuat tekan paving block dan batako dari subtitusi fly ash dan bottom ash, serta persentase subtitusi paling optimal dari produk berdasarkan parameter kuat tekan. Kesesuaian karakteristik beracun limbah dilakukan melalui uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Variasi subtitusi optimal terhadap kuat tekan diketahui melalui variasi subtitusi fly ash dan bottom ash, untuk batako yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% dan untuk paving block yaitu 10%, 20%, 30% dan 40%. Melalui uji TCLP diketahui limbah berada dibawah baku mutu TCLP A dan TCLP B, sehingga dapat dikategorikan sebagai limbah non B3. Hasil pemanfaatan fly ash dan bottom ash pada produk batako memenuhi syarat nilai kuat tekan sesuai SNI 03-0349-1989. Hasil pemanfaatan fly ash dan bottom ash pada produk paving block memenuhi syarat nilai kuat tekan sesuai SNI 03-0691-1996. Variasi optimal subtitusi fly ash untuk batako yaitu dengan subtitusi fly ash 5% menghasilkan kuat tekan sebesar 201,42 kg/cm2 dan paving block yaitu dengan subtitusi fly ash 10% menghasilkan kuat tekan sebesar 225,01 kg/cm2. Variasi optimal pada subtitusi bottom ash untuk batako yaitu dengan subtitusi bottom ash 5% menghasilkan kuat tekan sebesar 226,30 kg/cm2 dan untuk paving block yaitu dengan subtitusi bottom ash 10% menghasilkan kuat tekan sebesar 308,22 kg/cm2.
.