Gas rumah kaca menciptakan dampak yang besar terhadap perubahan iklim global, sehingga perlu upaya mitigasi untuk mengurangi dampak tersebut. Negara berkembang melalui REDD+ dengan sistem MRV akan mendapatkan pendanaan dari emisi yang bisa diturunkan per ton. Program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund adalah salah satu program sebagai kemitraan yang berfokus pada pengurangan emisi. IHMB (Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala) bisa digunakan sebagai dasar pengukuran biomassa di atas pengukuran tanah. Provinsi Kalimantan Timur dalam program FCPF ini diminta menggunakan perhitungan emisi dan uncertainty (nilai ketidakpastian) dihitung berdasarkan metode Monte Carlo. Sedangkan metode Monte Carlo sendiri membutuhkan informasi tentang distribusi biomassa, yang saat ini belum diketahui bentuknya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menghitung jumlah biomassa pohon per hektar, dan nilai uncertainty 2) Membuat bentuk distribusi biomassa berdasarkan data plot IHMB. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pengukuran diameter IHMB dari PT INHUTANI UMH 1 Meraang Berau. Pengolahan data yang dilakukan adalah pembuatan distribusi diameter, lalu dilakukan perhitungan biomassa dengan menggunakan rumus alometrik, selanjutnya penerapan distribusi normal dan distribusi lognormal pada data biomassa serta perhitungan nilai uncertainty.Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari 611 plot ukur nilai rata-rata biomassa yaitu 167,1 ton dengan total biomassa keseluruhan adalah 102.137,7 ton/ha, dengan nilai uncertainty sebesar 7,5%. Hasil dua bentuk distribusi yang diuji berdasarkan bentuk visualnya, distribusi normal lebih baik dari pada distribusi lognormal. Berdasarkan statistik nilai residual distribusi normal lebih baik dari pada distribusi lognormal karena nilai yang diperoleh lebih kecil. Sehingga distribusi normal dipilih sebagai distribusi yang menggambarkan distribusi biomassa.