STUDI BANDING PENANGANAN LONGSOR DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN METODE KESETIMBANGAN BATAS
Jalan Sekatak Buji atau Jalan Ahmad Yani merupakan jalan arteri utama yang membentang dari kecamatan Tanjung Selor hingga kecamatan Malinau. Kerusakan jalan berupa longsoran yang terjadi harus segera di atasi dengan cepat, efektif, dan efisien. Maka diperlukan analisis geoteknik untuk mengetahui stabilitas lereng dan untuk membuat desain dinding penahan tanah yang kokoh. Kestabilan struktur di analisis menggunakan metode konvensional, FEM, dan LEM. Analisis metode konvensional meliputi perhitungan kestabilan lereng, guling, geser, dan daya dukung tanah. Dalam penelitian ini dilakukan studi banding analisis stabilitas pada lereng dengan metode LEM dan metode FEM. Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan teori rankinedan coulomb serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis pada 3 kondisi pemodelan yaitu kondisi existing, kondisi dengan perkuatan bronjong, dan cantilever wall. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan tiga metode yaitu analisis dengan metode konvensional, FEM, dan LEM. Untuk analisis stabilitas lereng global dilakukan dengan FEM dan LEM.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi existing sebelum longsor dan setelah longsor didapat safety factor sebesar 1,220 dan 1,693 untuk perhitungan konvensional, untuk perhitungan metode FEM sebesar 1,220 dan 1,652, dan untuk perhitungan metode LEM sebesar 1,239 dan 1,661. Lereng dengan angka aman dibawah 1,5 dalam kondisi tidak aman. Karena longsoran sudah terjadi maka perlu diberikan perkuatan tanah yaitu bronjong tipe I dengan teori rankine dan teori coulomb dengan safety factor terhadap stabilitas geser = 2,84 dan 3,28, terhadap stabilitas penggulingan = 2,75 dan 3,17, terhadap daya dukung tanah = 0,55 dan 2,07 < 3 maka perlu diberi cerucuk. Untuk bronjong tipe II dengan teori rankine dan teori coulomb dengan safety factor terhadap stabilitas geser = 2,38 dan 2,87, terhadap stabilitas penggulingan = 2,50 dan 2,90, terhadap daya dukung tanah= 15,24 dan 21,18. Untuk cantilever wall tipe I dengan teori rankine dan teori coulomb dengan safety factor terhadap stabilitas geser = 3,03 dan 3,53, terhadap stabilitas penggulingan = 2,10 dan 2,42, terhadap daya dukung tanah = 17,18
dan 21,96. Untuk cantilever wall tipe II dengan teori rankine dan teori coulomb dengan safety factor terhadap stabilitas geser = 0,98 dan 1,13, terhadap stabilitas penggulingan = 2,16 dan 2,49, terhadap daya dukung tanah= 0,33 dan 0,56 < 3 maka perlu diberi tiangpancang. Untuk analisis stabilitas lereng global dengan LEM dan FEM di dapat nilai safety factor tertinggi pada cantilever wall tipe II dengan nilai 3,054. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa cantilever wall adalah solusi alternatif untuk perkuatan tanah pada studi kasus karena nilai safety factor-nya paling tinggi.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | STUDI BANDING PENANGANAN LONGSOR DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN METODE KESETIMBANGAN BATAS |
---|---|
Pengarang | RIZKY RENGGA MEIRESA DIKA - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI RIZ s 2023 |
Subyek | Dinding Penahan Tanah BRONJONG KANTILEVER METODE BISHOP METODE ELEMEN HINGGA PLAXIS 2D V20 METODE KESETIMBANGAN BATAS GEOSTUDIO 2018 R2 |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | TEKNIK SIPIL |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY