Pada revolusi industri 4.0 menyebabkan terjadinya perubahan dalam gaya hidup bermasyarakat, khususnya mahasiswa yang merupakan agen berpengaruh besar terhadap perubahan di era digital, yang lebih terbuka dan paham dengan alat digital. Mahasiswa sebagai peserta didik perguruan tinggi masuk kedalam kategori remaja akhir, yaitu usia 18-21 tahun, pada usia ini individu mulai belajar untuk masuk ke dalam lingkungan yang lebih luas lagi untuk mempersiapkan dirinya menjalani peran-peran orang dewasa. Namun kenyataannya yang terjadi pada masa sekarang mahasiswa menjadi tidak dapat menyikapi era digital dengan baik, terlebih dengan hadirnya sarana-sarana seperti internet atau media sosial yang menyajikan aktivitas gaya hidup bermewah-mewah, hal ini sering kali mengakibatkan mahasiswa dapat terjerumus pada gaya hidup hedonis yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebutuhan afiliasi dengan gaya hidup hedonis mahasiswa pada industri 4.0. metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. subjek penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa di Kota Samarinda yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan menggunakan rumus lameshow,hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terhingga. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala kebutuhan afiliasi dan skala gaya hidup hedonis. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis Person Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan kebutuhan afiliasi dengan gaya hidup hodenis mahasiswa, pada uji korelasi Pearson Product Moment didapatkan nilai signifikansi p= 0.000 (p