Lagu Krungut merupakan lagu daerah dengan bentuk pantun yang dinyanyikan dengan menggunakan media alat musik khas suku Dayak yaitu sapeq. Dalam lagu krungut terdapat tuturan yang didalamnya mengandung makna semiotika. Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda dan makna dalam sebuah tanda, Pierce membagi tanda menjadi tiga jenis yaitu ikon, indeks dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ikon, indeks dan simbol dalam lagu krungut suku Dayak Kayan. Dayak Kayan merupakan salah satu suku yang mendiami pulau Kalimantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi, wawancara, sedap-rekam dan alat pengumpulan data yang berupa: instrumen wawancara, catatan, rekaman, translate atau penerjemahan dan kamera. Hasil penelitian dari data yang dibagi penulis ke dalam dua belas data dalam Lagu Krungut Dayak Kayan, di dapat dua puluh dua tuturan berupa ikon, tujuh tuturan berupa indeks dan satu tuturan yang berupa simbol. Pertanda semiotika ikon dalam tuturan Lagu Krungut suku Dayak Kayan ngalei tanaq (gali tanah), tanaq (tanah) elemen unsur bumi. Pertanda semiotika indeks dalam tuturan Lagu Krungut suku Dayak Kayan ngalei tanaq tanem batang buraq (gali tanah tanam batang kapuk) merupakan aktivitas penggalian tanah sebagai persiapan untuk penanaman. Dan Pertanda semiotika simbol dalam Lagu Krungut suku Dayak Kayan uhyat (bermain) hiburan acara budaya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini tuturan ikon menggambarkan sesuatu yang dituturkan, tuturan indeks menggambarkan tingkah laku yang memiliki hubungan sebab-akibat serta simbol yang didapat melalui konvensi-konvensi bahasa masyarakat suku Dayak Kayan.