Pada penelitian ini menggunakan pupuk bokashi dikarenakan pupuk bokashi lebih cepat pelapukan dan siap untuk dijadikan pupuk karena pupuk bokashi menggunakan bantuan EM-4. Penelitian ini menggunakan 2 macam limbah yaitu limbah peternakan adalah kotoran burung puyuh dan limbah perkebunan limbah nanas.Penelitian ini dilakukan dalam 2 kegiatan,pertama pengambilan tanah,kotoran burung puyuh dan limbah nanasperkarangan rumah di Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan 7 perlakuan dan 3 ulangan, yang diinkubasi selama 9 minggu. Penelitian dilaksanakan di halaman rumah. Kegiatan kedua bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Analisis N menggunakan metode kjeldahl, metode P dan K tersedia menggunakan Bray I, dan analisa C-Organik menggunakan metode Spektrofotometri UV-VIS. Data dari hasil uji laboratorium dibahas secara deskriptif dengan membandingkan berdasarkan kriteria penilaian hasil analisis tanah dari Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor 2009.Jumlah dosis yang tepat pada pupuk bokashi limbah nanas adalah untuk kandungan N, dan C-Organik yaitu 30g/kg atau 60ton/ha dengan MSI 9 minggu, sedangkan untuk kandungan P yaitu 20g/kg atau 40ton/ha dengan MSI 6 minggu, dan untuk kandungan K yaitu 10g/kg atau 20ton/ha dengan MSI 3 minggu.Jumlah dosis yang tepat pada pupuk bokashi limbah nanas adalah untuk kandungan N, dan C-Organik yaitu 30g/kg atau 60ton/ha dengan MSI 9 minggu, sedangkan untuk kandungan P yaitu 20g/kg atau 40ton/ha dengan MSI 6 minggu, dan untuk kandungan K yaitu 10g/kg atau 20ton/ha dengan MSI 3 minggu.