Ambrukan atau subsidence merupakan salah satu masalah pada saat konstruksi pembangunan terowongan bisa disebabkan oleh kondisi geologi maupun kualitas batuan penyusunnya. Metode analisis streografis dapat menentukan tipe, bentuk, bahkan volume baji. Hasil analisis streografis pada bukaan terowongan pada bukaan inlet 5 joint set dan bukaan outlet 3 joint set. Nilai kualitas batuan pada inlet memiliki nilai RQD 97,63% sedangkan outlet 99,82%. Hasil analisis dengan software teruji titik baji pada sisi kiri terowongan FK stabil ; kanan bawah terowongan FK 1,73 ; kanan atas terowongan FK 0,00 ; atas terowongan dengan FK 0,00 ; dan bawah terowongan FK 0,06. Pada outlet terowongan baji terbentuk pada sisi kiri atas terowongan FK 1,43 ; kanan bawah terowongan FK stabil ; kanan atas FK 0,17. Titik baji yang terbentuk dilakukan perkuatan dimana pada inlet terowongan spesifikasi rockbolt sisi bawah (panjang 1,5 m, jarak rockbolt 1,5 m, kapasitas 15 ton, FK 2,25),kanan bawah (panjang 1,5 m, jarak rockbolt 1,5 m, kapasitas 15 ton, FK 2,09), kanan atas (panjang 1 m, jarak rockbolt 2 m, kapasitas 5 ton, FK 2,00), atas (panjang 1 m, jarak rockbolt 2 m, kapasitas 10 ton, FK 2,20), dan kiri (panjang 0,5 m, jarak rockbolt 2 m, kapasitas 5 ton, FK stabil). Sedangkan outlet terowongan spesifikasi rockbolt pada sisi kiri (panjang 2 m, jarak rockbolt 1 m, kapasitas 20 ton, shotcrete 10 cm, FK 2,05), kanan atas (shotcrete 10 m, FK 23), sisi kanan dan bawah (panjang 0,5 m, jarak rockbolt 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil).