Pada PT. CSM CORPORATAMA (Indorent) terdapat beberapa keluhan dari pengemudi antar jemput karyawan seperti kelelahan dan kejenuhan selama berkendara. Hal ini terjadi karena tidak menentunya waktu kerja yang dilakukan oleh pengemudi antar jemput karyawan, sehingga secara langsung mempengaruhi kondisi mental, kelelahan kerja dan kejenuhan kerja. Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan perhitungan serta analisis hubungan beban kerja mental terhadap kelelahan (fatigue) dan kejenuhan (burnout) pada pengemudi. Metode yang digunakan ialah NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental, metode IFRC (Industrial Fatigue Research Committe) untuk mengukur tingkat kelelahan kerja, dan metode MBI (Maslach Burnout Inventory) untuk mengukur tingkat kejenuhan kerja. Hasil pengukuran metode NASA-TLX didapat rata-rata beban mental sebesar 76,4 dan tergolong beban kerja mental tinggi. Metode IFRC didapatkan hasil rata-rata tingkat kelelahan kerja sebesar 52,6 tergolong kelelahan rendah. Metode MBI didapatkan hasil rata-rata tingkat kejenuhan kerja sebesar 57,6 tergolong kategori kejenuhan rendah. Hubungan beban kerja mental dengan kelelahan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.106 dengan nilai korelasi koefisien sebesar - 0.894. Hubungan beban kerja mental dengan kejenuhan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.106 dengan nilai korelasi koefisien sebesar - 0.894. Hubungan kelelahan dengan kejenuhan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.2 dengan nilai korelasi koefisien sebesar 0.8. Rekomendasi perbaikan yang sarankan adalah mengatur pola tidur yang cukup, olahraga, dan menerapkan pola makan sehat.