Studi Kelayakan usaha merupakan kegiatan yang mampu menganalisis bahwa suatu usaha mampu dinyatakan layak atau tidak dinyatakan layak untuk dijalankan atau dikembangkan aspek-aspek yang menjadi pengukur dalam Studi Kelayakan Bisnis tentang aspek keuangan atau finansial yang berkaitan dengan data inventasi, biaya operasional dan jumlah produksi yang dijual kemudian dianalisis menggunakan analisis studi kelayakan bisnis. Strategi pengembangan adalah aspek non-keuangan yaitu aspek manajemen, aspek pemasaran, yang dianalisis dengan analisis SWOT. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022 sampai Maret 2023 melakukan observasi lapangan dengan pemilik UMKM Beras Merah di lokasi JLN. Bougenville No 18 Rt 9 Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data yang diperoleh secara langsung dari responden dan juga melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Aspek finansial dianalisis dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), PP (Payback Period) dan Aspek NonFinansial dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis SWOT Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha beras merah layak dilakukan dengan NPV sebesar Rp 5.061.066, IRR sebesar 19,450%, BCR sebesar 1,57 dan PP sebesar PP selbelsar 180,52 % maka dapat dikeltahui bawah lama waktu pelngelmbalian modal yang ditanamkan invelstasi yaitu selbesar 7 bulan 22 hari. Strategi pengembangan yang dapat dilakukan stratelgi agrelsif untuk melmpelrtahankan dan melmpelrolelh keluntungan, usaha memiliki peluang dan kekuatan untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada didalam matriks SWOT