Alfin Gestio Fernando. Hubungan antara Kedalaman Solum dengan Pertambahan Diameter Tanaman Revegetasi di Lahan Pascatambang Batubara (dibimbing oleh: Wahjuni Hartati dan Triyono Sudarmadji).
Tanah sebagai media tumbuh tanaman harus dapat menjamin berjangkarnya akar. Kedalaman tanah (solum) yang cukup menyebabkan akar leluasa berkembang dan mengeksplorasi unsur hara yang ada di dalamnya yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman solum beserta klasifikasinya, pertambahan diameter tanamannya serta keeratan hubungan antar keduanya. Penelitian dilaksanakan di lahan pascatambang batubara seluas 35,59 ha yang direvegetasi sejak Tahun 2015. Secara sistematik dibuat 30 PUP, tiap PUP mewakili per hektar luasan dibuat berbentuk lingkaran dengan luas 0,05 ha. Koleksi data di tiap PUP meliputi kedalaman solum, jumlah dan diameter serta kesehatan tiap jenis tanaman revegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran tebal solum di lahan revegetasi 11,00 cm - 48,33 cm dan rataan 28,44 cm. Persentase tumbuh tanaman revegetasi 16,5% hingga 115,5% dan rataan 49,2%. Kisaran kesehatan tanaman antara 80% hingga 0% dan dengan rataan 43%. Terdapat 15 jenis tanaman revegetasi, 4 jenis tanaman dengan kehadiran >10 PUP adalah Waru (28 PUP, 267 pohon), Trembesi (17 PUP, 70 pohon), Sengon (16 PUP; 42 pohon) dan Akasia (13 PUP, 23 pohon) Sengon dan Trembesi tergolong tanaman tumbuh cepat di lahan revegetasi yang diteliti dengan riap diameter 3,6cm/tahun atau diameter 28,9 cm dan 28,5 cm pada umur 8 tahun. Uji korelasi antara kedalaman solum dengan diameter tanaman revegetasi jenis Waru dan Akasia tergolong agak erat sedangkan untuk jenis Sengon dan Trembesi tergolong cukup erat.