Penelitian dilakukan di pit roto middle (RTM) PT Kideco Jaya Agung. Pit RTM menerapkan sistem penambangan dengan metode open pit. Berdasarkan progress kemajuan tambang, sump 12W merupakan rancangan sump baru yang akan difungsikan sebagai penggati dari sump sebelumnya yang akan dikeringkan, sehingga material berupa air dan lumpur akan dialihkan menuju sump 12W. Evaluasi perhitungan didasarkan pada ketentuan yang ada pada Kepmen ESDM No. 1827K/30/MEM/2018. Debit inpit yang masuk ke pit RTM 8.711,3 m3/jam dan debit outpit sebesar 81.923,85 m3/hari. Kapasitas minimum sump didapatkan sebesar 937.366 m3. Penggunaan pompa pada sump direncanakan dengan 6 unit pompa (5 pompa air dengan debit 670 m3/jam dan 1 unit pompa lumpur dengan debit 350 m3/jam) yang bekerja selama 22 jam dengan supporting unit untuk material lumpur berupa 2 unit pompa dredger tipe Dragflow HY85-160 dengan debit 250 m3/jam yang dipasangkan pada excavator tipe PC400 yang bekerja selama 8 jam. Bentuk saluran terbuka berupa trapesium dengan kemiringan 45° dengan discharge capacity 8,93 m3/d. Fasilitas pengelolaan air direkomendasikan memiliki kapasitas 902.462,16 m3 dengan 1 control box dan 7 kompartement dan total volume air yang masuk sebesar 154.454,85 m3 /hari. Dari hasil rekomendasi kapasitas fasilitas pengelolaan air didapatkan waktu pengerukan lumpur pada control box dilakukan setiap 18 hari sekali, pada kompartement 1 setiap 78 hari sekali, pada kompartement 2 setiap 129 hari sekali, pada kompartement 3 setiap 114 hari sekali, pada kompartement 4 setiap 95 hari sekali, pada kompartement 5 setiap 74 hari sekali