Perkembangan penyakit degeneratif saat ini yang pesat akibat perubahan gaya hidup dan peningkatan tekanan lingkungan yang menyebabkan kebutuhan konsumen akan pangan fungsional semakin meningkat. Sebagian orang mulai mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan salah satunya adalah mengonsumsi bawang tiwai. Hal itu terdapat pembuktian bahwa bawang tiwai adalah tanaman obat yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin dan antioksidan yang baik bagi kesehatan. Jenis desain penelitian ini yaitu menggunakan pre test dan post test terhadap 22 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan inklusif. Dilakukan intervensi terhadap pemberian kopi tiwai 2 kali dalam sehari selama 15 hari. Pengambilan darah dan anilisa sampel pada subjek dilakukan sebelum dan sesudah intervensi di Laboratorium Klinik Prodia Samarinda . Metode analisis yang digunakan adalah uji T untuk kedua kelompok pretest dan postest yang diuji berbeda secara signifikan atau tidak. Data yang diperoleh dari analisis uji T pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kopi tiwai selama 15 hari berpengaruh nyata terhadap nilai sistolik dan saturasi oksigen. Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap glukosa darah, diastolik, detak jantung dan leukosit namun ada terjadi penurunan yang tidak signifikan terhadap subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kopi tiwai berpengaruh nyata (p0,05) terhadap nilai glukosa darah dengan rata-rata pretest 127,13±53,10 mg/dL dan posttest dengan rata-rata 113,22±62,24 mg/dL dan rata-rata hasil detak jantung pretest yaitu 77,55±8,85 bpm dan posttest 77,04±9,76 bpm, hasil diastolik dengan nilai rata-rata pretest 91,04±13,52dan posttest 87,86±11,02 mmHg, hasil leukosit dengan nilai rata-rata pretest 73,04±19,71/µL dan hasil posttest dengan rata-rata 73,36±20,31/µL.