Kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia rentan mendapatkan diskriminasi seperti ketidaksetaraan dalam mendapatkan pendidikan, pekerjaan, kesehatan, hingga akses bantuan sosial atau ruang publik di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana suatu peristiwa atau fenomena sosial ditangkap oleh media massa menggunakan analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen. Terdapat aktor sosial atau kelompok tertentu yang dikeluarkan dan ditampilkan dalam teks berdasarkan strategi ekslusi dan inklusi. Subjek penelitian adalah dua berita Tribunkaltim.co tentang pemberhentian event ladyboy di TheCurve Caffe Kota Samarinda. Metode penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen untuk mengetahui bagaimana satu pihak atau kelompok tertentu ditampilkan atau dihilangkan dalam teks atau wacana. Dari hasil penelitian ditemukan 5 data ekslusi dan 32 data inklusi. Media online Tribunkaltim.co menampilkan kelompok LGBT sebagai suatu kelompok yang buruk, digambarkan secara abstrak, dikaitkan dengan kelompok yang lebih luas, serta diidentifikasikan pada kondisi sosial tertentu. Hasil penelitian sesuai dengan teori Theo Van Leeuwen bahwa suatu kelompok atau aktor sosial tertentu dapat dihilangkan bahkan dimarjinalkan di dalam teks atau wacana. Hasil penelitian juga menguatkan teori hirarki pengaruh isi media dalam komunikasi massa yang memahami bagaimana teks berita oleh instansi media tertentu dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti latar belakang wartawan, segmentasi pembaca media, kebijakan organisasi media, dan sumber luar berita dari organisasi media.