Cempedak (Artocarpus champeden L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang terdapat di Indonesia, namun masyarakat kurang memanfaatkan bagian biji cempedak sehingga hanya dianggap sebagai limbah saja. Padahal, bagian biji cempedak yang hanya sebagai limbah masih bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai guna yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan rendemen dan karakteristik sifat fisikokimia pati biji cempedak yang berasal dari biji cempedak mentah (PM) dan limbah biji cempedak hasil olahan makanan cempedak (PL). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dekantasi dan pengeringan pada pembuatan pati. Pengujian karakteristik fisikokimia meliputi uji organoleptik, indeks kompresibilitas, daya alir, sudut diam, distribusi partikel, swelling power, kadar air, Scanning Electron Microscopy (SEM), pH, kadar pati, kadar amilosa dan kadar amilopektin. Rendemen pati yang diperoleh adalah 13,18% (PM) dan 1,1% (PL). Organolpetik PM adalah berbentuk serbuk halus, berwarna putih, tidak berasa, beraroma khas pati sedangkan PL adalah berbentuk serbuk halus, berwarna coklat, tidak berasa, beraroma khas pati. Indeks kompresibilitas pati adalah 18,44% (PM) dan 10,72% (PL). Kedunya tidak memiliki daya alir dan sudut diam. Distribusi partikel adalah 215,55 µm (PM) dan 213,47 µm (PL). Swelling power pati adalah 9,77 g/g (PM) dan 5,97 (PL). Kadar air pati adalah 18,28% (PM) dan 9,22% (PL). Permukaan yang terlihat pada hasil SEM adalah PM memiliki permukaan rata sedangkan PL memiliki permukaan tidak rata atau telah mengalami perubahan. Nilai pH adalah 5,29 (PM) dan 5,88 (PL). Kadar pati adalah 75,30% (PM) dan 35,89% (PL). Kadar amilosa adalah 23,54% (PM) dan 2,45% (PL). Kadar amilopektin adalah 51,77% (PM) dan 33,44% (PL). Analisis independent sample t-test menunjukkan bahwa rendemen dan seluruh karakteristik sifat fisikokimia memiliki perbedaan yang signifikan, kecuali pada distribusi partikel.