Hutan lindung (HL) merupakan kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir. mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Tren perubahan tutupan hutan menjadi salah satu parameter yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemulihan (restorasi) kawasan hutan terdegradasi menggunakan tindakan silvikultur berupa reforestasi dan rehabilitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa dinamika perubahan tutupan lahan di Hutan Lindung Balikpapan, Mengidentifikasi penyebab perubahan tutupan lahan di Hutan Lindung Balikpapan, Menganalisa Deforestasi dan Degradasi hutan di Hutan Lindung Balikpapan, Merumuskan strategi pemulihan Hutan Lindung Balikpapan. Metode penelitian menggunakan metode perhitungan perubahan tutupan hutan berdasarkan hasil interpretasi visual dari citra penginderaan jauh optik, analisis perubahan tutupan lahan menggunakan matriks transisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika perubahan tutupan lahan dari tahun 1990 sampai 2021 di Kawasan Hutan Lindung Balikpapan, pada hutan lahan kering primer terjadi penurunan dengan persentase sebesar 5,59%, pada hutan lahan kering sekunder sebesar 9,51%, pada hutan tanaman sebesar 8,75%% dan hutan mangrove sekunder sebesar 6,13%. Potensi rehabilitasi yaitu pada areal hutan lahan kering sekunder dengan luasan 9.001,41 ha, hutan mangrove sekunder 49,2 ha dan hutan tanaman 1,56 ha. Strategi pemulihan hutan lindung yaitu rehabilitasi dengan penanaman intensif, rehabilitasi dengan penanaman pengkayaan, reforestasi dengan revegetasi lahan pasca tambang, reforestasi dengan sistem agroforestry, reforestasi dengan sistem silvofishery