Latar Belakang : Stroke merupakan gangguan suplai darah pada otak yang biasanya terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan gangguan pasokan oksigen dan nutrisi di otak hingga terjadinya kerusakan pada jaringan otak. Stroke sebagai perkembangan tanda-tanda klinis fokal atau global yang pesat disebabkan oleh gangguan pada fungsi otak dengan gejala-gejala yang terjadi dalam tempo 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian. Tujuan : Untuk mengetahui penerapan terapi range of motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada klien dengan stroke non hemoragik. Metode : Desain penelitian deskriftif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengambilan data melalui observasi pengukuran kekuatan otot sebelum dan sesudah pemberian terapi ROM, yang dilakukan pada 27 April – 07 Maret 2023. Hasil : Setelah diberikan terapi (ROM) selama tiga kali pemberian dalam satu minggu, didapatkan hasil yaitu pada Partisipan 1 (P1) ekstremitas kiri bawah mengalami penambahan skala kekuatan otot dengan nilai 4. Pada partisipan 2 (P2) ekstremitas kiri atas mengalami penambahan skala kekuatan otot dengan nilai 2. Kesimpulan : Didapatkan adanya peningkatan skala kekuatan otot setelah diberikan terapi ROM pada kedua partisipan yang mengalami stroke non hemoragik, diharapkan terapi ROM ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi untuk membantu pasien dengan stroke non hemoragik yang mengalami kelemahan pada otot.