Batuan potensi asam dapat terbentuk karena adanya mineral sulfida pada batuan yang tersingkap dan mengalami oksidasi oleh oksigen. Secara administratif, daerah penelitian ini berada di PT. Lanna Harita Indonesia, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui batuan potensi asam menggunakan metode Net Acid Generation (NAG), mengetahui karakteristik mineral yang berpotensi asam pada batuan menggunakan analisis mineragrafi dan mengidentifikasi pola sebaran batuan PAF dan NAF. Sampel batuan yang diambil ada sebanyak enam sampel, yang mewakili overburden (OB), interburden (IB) 1 dan 2 dan underburden (UB). Dari hasil analisis potensi asam menggunakan metode NAG yang telah dilakukan, didapatkan hasil sampel batuan pada seam A-B PT. Lanna Harita Indonesia memiliki batuan yang tergolong PAF atau Potentially Acid Forming pada OB, IB3 dan UB, sedangkan IB1 dan IB2 termasuk golongan NAF atau Non Acid Forming. Pada analisis mineragrafi didapatkan hasil bahwa karakteristik mineral pada batuan potensi asam terbentuk karena adanya kelompok mineral sulfida, dimana terdapat mineral pirit pada sampel batuan. Pola sebaran batuan PAF dan NAF pada daerah penelitian menunjukkan bahwa batuan PAF merupakan batuan yang mendominasi daerah penelitian, sedangkan batuan NAF hanya terdapat pada bagian timur laut hingga barat daya. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui persebaran batuan potensi asam (PAF) agar perusahaan dapat mengantisipasi pencemaran lingkungan sekitar karena keterbentukan air asam tambang di daerah penelitian.