Akar Bajakah Merah (Uncaria nervosa Elmer) merupakan salah satu tanaman herbal yang tumbuh di banyak daerah di Indonesia, terutama Kalimantan, dan ditemukan di beberapa daerah, yaitu Sekadau, Sambas, Ambawang, dan masih banyak daerah lainnya. Studi farmakologis telah menunjukkan adanya sifat antibakteri (Maulina, 2019). Tujuan penelitian ini, yaitu menentukan rendemen, golongan metabolit sekunder, mengetahui aktivitas antibakteri terhadap ekstrak dan fraksi kulit batang Akar Bajakah Merah (Uncaria nervosa Elmer). Ekstraksi dilakukan secara maserasi dan fraksinasi secara partisi cair-cair. Skrining fitokimia dilakukan menggunakan metode tabung dan KLT. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode agar sumuran. Pada penelitian ini didapatkan rendemen pada ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, dan fraksi air yang diperoleh adalah 14,85%, 0,04%, 1,11%, 2,35%, dan 3,38% secara berturutturut. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etanol terdeteksi adanya kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, steroid dan saponin. Pada Fraksi nheksan, etil asetat, n-butanol terdeteksi adanya senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, dan steroid. Pada fase air terdeteksi adanya alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin. Ekstrak dan fraksi kulit batang Akar Bajakah Merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dengan zona bunuh terbesar diperoleh pada fraksi n-butanol terhadap S. aureus, S. epidermidis dan P.acnes berturut-turut sebasar 16,71;15,81;14,87 mm.