Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan proses pemberdayaan perempuan melalui program daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Darma Bakti Kota Balikpapan dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Darma Bakti Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data secara mendalam agar segala tujuan dalam penelitian ini dapat terjawab. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori tahapan pemberdayaan masyarakat menurut Isbandi Rukminto Adi, bahwa ada tujuh tahapan yang terdiri atas; Tahapan Persiapan, Tahapan Pengkajian, Tahapan Perencanaan Alternatif Program, Tahapan Performulasian Rencana Aksi, Tahapan Pelaksanaan Program, Tahapan Evaluasi dan Tahapan Terminasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui program daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Darma Bakti Kota Balikpapan sudah melalui tahapan pemberdayaan. Tahapan persiapan dimulai dari persiapan untuk mencari pengajar dan menyiapkan sarana dan prasarana berupa tempat dan bahan-bahan yang akan digunakan. Tahapan Pengkajian dengan mengkaji permasalahan yang ada di masyarakat mengenai pencemaran lingkungan. Tahapan perencanaan alternatif program, dimana pada tahap ini petugas memberikan alternative program seperti mengadakan program keterampilan dari bahan sampah plastik. Tahap pemformulasian rencana aksi pada tahapan ini program yang dilakukan yaitu mencatat seluruh program yang akan dilakukan dalam jangka pendek. Tahapan pelaksanaan dimana pelaksanaannya menggunakan metode praktek secara langsung dan tidak menggunakan media pendukung seperti laptop dan proyektor. Tahap evaluasi hanya dilakukan oleh fasilitator dimana pengurus Bank Sampah hanya mengevaluasi kehadiran masyarakat di setiap program berlangsung tanpa melibatkan masyarakat dalam evaluasi dan tahap terminasi, dimana sampai saat ini tidak ada terjadi pemutusan hubungan antara fasilitator, tutor dan masyarakat. Faktor pendukung ialah dimana ada rasa kemauan dan semangat untuk mengikuti program pemberdayaan sementara faktor penghambatnya ialah sulitnya memasarkan hasil kerajinan yang sudah dibuat oleh masyarakat. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.