Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. PJK disebabkan adanya penyumbatan arteri koroner yang dapat dipastikan dengan pemeriksaan angiografi koroner untuk menilai derajat stenosisnya. Hipertensi dan dislipidemia merupakan faktor risiko utama pada penderita PJK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara hipertensi dan dislipidemia dengan derajat stenosis koroner pada penderita PJK yang menjalani angiografi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 93 penderita PJK yang menjalani angiografi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih secara purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan Prevalence Ratio. Hasil penelitian menunjukkan penderita kelompok usia 17-25 tahun = 1,1%, 26-35 tahun = 6,5%, 36-45 tahun = 21,5%, 46-55 tahun 34,4%, 56-65 tahun = 29,0%, dan usia ≥ 65 tahun 7,5%, dengan rata-rata usia penderita = 51,59 ± 10,394. Penderita laki-laki = 51,6% dan perempuan = 48,4%. Sebanyak 84,9% yang tidak mempunyai riwayat PJK dalam keluarga. Hipertensi ditemukan pada 53,8% penderita dan dislipidemia 62,4%. Penderita dengan derajat stenosis koroner signifikan = 38,7%, derajat stenosis koroner tidak signifikan = 25,8%, dan normal koroner = 35,5%. Hubungan hipertensi dengan derajat stenosis koroner menunjukkan p = 0,632. Hubungan dislipidemia dengan derajat stenosis koroner p = 0,034; PR = 2,112. Disimpulkan bahwa hipertensi tidak berhubungan dengan derajat stenosis koroner dan dislipidemia memiliki hubungan yang signifikan dengan derajat stenosis koroner pada penderita PJK yang menjalani angiografi.