Pneumonia adalah infeksi akut pada parenkim paru dan penyebab kematian akibat infeksi menular terbesar pada balita di dunia. Kematian akibat pneumonia disebabkan oleh hipoksemia yang dapat menyebabkan terjadinya gagal napas. Beberapa prediktor potensial seperti status gizi, kadar leukosit, dan rasio neutorfil-limfosit (RNL) dapat digunakan untuk memprediksi gagal napas pada balita dengan pneumonia. Ketiga faktor ini merupakan prediktor yang menjanjikan karena merupakan pemeriksaan rutin yang memungkinkan untuk digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, kadar leukosit, dan RNL terhadap kejadian gagal napas pada balita dengan pneumonia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian ini adalah case control. Populasi penelitian yaitu seluruh balita dengan pneumonia yang menjalani perawatan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode Januari–Desember 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data berasal dari rekam medik pasien. Data dianalisis dengan uji Chi-square dan Independent T-test. Sebanyak 40 pasien sebagai sampel yang terdiri dari 20 sampel kasus dan 20 sampel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan kejadian gagal napas berhubungan dengan status gizi (p=0,000) dengan nilai OR 0,07 ( 95% CI 0,01 – 0,35) dan kadar leukosit (p=0,000) dengan nilai OR 35,28 (95% CI 3,86 – 321,98). Rerata rasio neutrofil-limfosit pada kejadian gagal napas (4,76) lebih tinggi dari kejadian tidak gagal napas (1,78), dengan perbedaan yang bermakna (p=0,036). Status gizi kurang dan buruk, kadar leukosit tinggi dan RNL tinggi berpotensi untuk menjadi prediktor kejadian gagal napas pada balita dengan pneumonia.