Slaking adalah mekanisme degradasi fisik paling umum yang mempengaruhi tanah lempung dan batuan yang kaya tanah lempung. Slaking dapat terjadi pada formasi geologis alami tanah yang dimodifikasi untuk penggunaan manusia atau penggunaan material tanah dalam pembuatan industri. Jenis slaking sangat dikontrol oleh mineralogi tanah lempung dan konsentrasi ion natrium yang dapat ditukar. Slaking terjadi pada tanah dan batuan berkorelasi dengan laju pembasahan, semakin cepat pembahasan maka semakin banyak slaking yang terjadi.

Pada penelitan kali ini dilakukan pengambilan data secara kuantitatif dimulai dari data koordinat lokasi pengambilan sampel batuan, sifat fisik batuan, Slaking Index, ukuran butir dan batas Atterberg Limits yang merupakan data primer dalam penelitian ini. Adapun data sekunder pada penelitian ini yaitu peta geologi regional dan juga peta kesampaian daerah lokasi pengambilan sampel. Setelah memperoleh data sekunder kemudian data tersebut diolah menggunakan Software Arcgis untuk pembuatan peta, dan menggunakan Software Microsoft Excel untuk membantu perhitungan pada penentuan nilai sifat fisik dan , slaking index, ukuran butir dan batas Atterberg Limits.

Hasil dari pengujian Slaking Index pada batulanau Formasi Pulaubalang diperoleh nilai adalah 4,12%-11,42% masuk dalam klasifikasi Very Low dan Medium dengan tingkat kehancuran kelas 4 dan kelas 5, nilai Slaking Index batulempung Formasi Pulaubalang adalah 14,96%-22,06% masuk dalam klasifikasi Medium dengan tingkat kehancuran kelas 4, nilai Slaking Index batulanau Formasi Balikpapan adalah 11,40%-16,74% masuk dalam klasifikasi Medium dengan tingkat kehancuran kelas 4, dan nilai Slaking Index batulempung Formasi Balikpapan adalah 10,46%-19,04% masuk dalam klasifikasi Medium dengan tingkat kehancuran kelas 4.