Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan dari ekstrak kulit buah limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.) Mull. Arg.) dan kulit buah jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) varietas nauli F1. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan, yaitu P0 (kontrol negatif), P1 (kontrol positif), P2 (ekstrak kulit buah limpasu 10%), P3 (ekstrak kulit buah limpasu 15%), P4 (ekstrak kulit buah limpasu 20%), P5 (ekstrak kulit buah jengkol 10%), P6 (ekstrak kulit buah jengkol 15%), P7 (ekstrak kulit buah jengkol 20%), P8 (ekstrak kombinasi 10%), P9 (ekstrak kombinasi 15%), dan P10 (ekstrak kombinasi 20%) dengan 3 kali ulangan. Sampel yang digunakan adalah tanaman sawi varietas nauli yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.) Mull. Arg.) dan kulit buah jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.) sangat berpengaruh nyata dalam menekan serangan serangga hama pada tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) varietas nauli F1 yang ditunjukkan dari hasil uji ANOVA yaitu Fhitung (12,520) ≥ Ftabel (2,53). P10 (ekstrak kombinasi 20%) merupakan perlakuan yang paling efektif dikarenakan memiliki gabungan beberapa senyawa metabolit sekunder dengan dosis yang tinggi sehingga mampu menekan serangan serangga hama, hal ini berbanding terbalik dengan P0.