Kasus kekerasan terhadap perempuan banyak ditemukan di Indonesia terjadi pada ranah personal hingga ranah pendidikan. Faktanya tidak sedikit kasus kekerasan ditemukan di Universitas Mulawarman, namun banyak diantara korbannya memilih diam agar dapat melanjutkan kuliahnya secara normal. Resiliensi mahasiswi untuk bertahan dan mengatasi masalah yang dihadapinya tidak terlepas dari dukungan keluarga. Fungsi utama keluarga ialah perlindungan dan cinta kasih, dimana fungsi tersebut dapat menjadi faktor dalam pembentukan resiliensi seorang individu agar mampu bertahan, menghadapi, dan mengatasi masalah yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap resiliensi mahasiswi korban kekerasan di Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 100 mahasiswi yang masih berkuliah di Universitas Mulawarman. Subjek dipilih dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala dukungan keluarga dan skala resiliensi. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis regresi sederhana dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 22.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai sig (p) sebesar 0.000 < 0.005 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada dukungan keluarga terahadap resiliensi mahasiswi korban kekerasan di Universitas Mulawarman. Arah hubungan kedua variabel positif, yang berarti semakin tinggi dukungan keluarga, maka semakin tinggi pula tingkat resilien seorang mahasiswi. Nilai adjust r square adalah 0.432, artinya pengaruh dukungan keluarga terhadap resiliensi yakni sebesar 43.2%