Nur Amalia Ramadhani, program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosoal dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda. “Analisis Pola Rekrutmen Partai Golkar di Kabupaten Kutai Kartanegara”. Di bawah ini bimbingan Bapak Dr. Muhammad Hairul Saleh. S.Sos., MA. Dan Ibu Melati Dama. S.Sos., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola yang digunakan Partai Golkar dalam proses rekrutmen anggota partai khususnya, diwilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Sekertariat DPD Partai Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian, observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses rekrutmen anggota, Partai Golkar menggunakan pola atau mekanisme secara terbuka dimana artinya siapa saja memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung dengan Partai Golkar serta bersifat demokratis. Partai Golkar memberi kesempatan untuk setiap Warga Negara Indonesia yang ingin bergabung dengan mengikuti persyaratan yang sesuai dengan AD/ART Partai dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku. Proses rekrutmen bersifat campuran, dimana proses rekrutmen dilakukan dengan cara top-down maupun botton-up. Pada rekrutmen anggota dilakukan dengan berbagai cara yakni dengan cara mengajak, mensosialisasikan partai ditengah kegiatan-kegiatan yang dilakukan kader serta mensosialisasikan partai dengan media sosial facebook, instagram, dan twitter. Persyaratan maupun prosedur rekrutmen yang tidak memberatkan calon anggota menjadi salah satu kelebihan Partai Golkar dalam proses rekrutmennya. Elektabilitas Partai Golkar khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara juga menjadi pemikat para calon anggota yang terjun kepolitik dengan tujuan untuk menduduki suatu kursi kekuasaan. Disamping itu dengan menggunakan pola rekrutmen terbuka, dimana tidak ada pembatasan khusus bagi calon anggota membuat adanya perkotakkotakan kubu didalam Partai Golkar, banyaknya anggota yang bergabung membuat terjadinya persaingan personal yang ketat antar individu didalam partai.