Perkawinan anak menjadi tantangan bagi Negara dalammenjamindanmelindungi hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pada faktanya terkait fenomena perkawinan anak di Kota Samarinda terdapat kenaikan dan penurunan pengajuan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Kota Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis faktor penyebab terjadinya perkawinan anak dan analisis upaya perlindungan hukum praktik perkawinan anak di Kota Samarinda. Pendekatan penelitian dilakukan menggunakan pendekatan socio-legal research dengan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam, studi kepustakaan dan studi dokumen yang bertujuan guna mengkaji dua pokok pembahasan: Pertama, untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya perkawinan anak. Kedua, menganalisis upaya perlindungan hukum praktik perkawinan anak di Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Samarinda, perkawinan anak dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang memengaruhinya. Faktor tersebut meliputi Faktor internal dan eksternal dimana faktor internal tersebut meliputi
faktor keluarga dan individu anak, sedangkan terkait dengan faktor eksternal meliputi faktor hukum, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan budaya. Bentuk perlindungan hukum terhadap adanya perkawinan anak di Kota Samarinda dilakukan dengan upaya perlindungan hukum preventif dan represif. Perlindungan secara preventif dilakukan dengan penyuluhan hukum kepada masyarakat dan layanan konseling. Perlindungan secara represif dilakukan dengan melalui penetapan dispensasi kawin oleh pihak pengadilan agama Kota Samarinda dengan berdasarkan pada pertimbangan hukum yang diambil menyangkut kehidupan seorang anak. Namun, perlindungan hukum yang diberikan belum optimal dikarenakan terdapat hambatan dalam pelaksanaannya seperti minimnya partisipasi masyarakat, kurangnya kesadaran hukum masyarakat terutama orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak