Idealnya mahasiswa telah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak yang biasa disebut dengan critical thinking. Kemampuan critical thinking dapat terbentuk karena adanya motivasi untuk belajar yang dimiliki oleh mahasiswa secara sadar akan menggerakan dan mendorong mahasiswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar dengan menggunakan segala daya dan upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik mengenai hubungan antara motivasi belajar dengan critical thinking pada remja akhir yang berstatus mahasiswa di Samarinda yang dirancang untuk uji korelasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 102 remaja yang berstatus mahasiswa di Samarinda yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala critical thinking dengan nilai reliabilitas = 0.902 dan skala motivasi belajar dengan nilai reliabilitas = 0.873. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai r hitung = 0.319 dan p = 0.000 < 0.05. Artinya, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan critical thinking pada remaja akhir yang berstatus mahasiswa di Samarinda. Hasil studi telah menunjukkan bahwa motivasi belajat berdampak pada peningkatan berpikir kritis mahasiswa. Implikasi hasil studi ini adalah penerapannya secara luas pada pembelajaran reguler di kelas.