Tahun 2019-2023. Talasemia merupakan penyakit herediter yang paling sering terjadi di dunia akibat adanya kelainan pada sistem hematologi. Salah satu keluhan yang dapat ditemukan pada pasien talasemia adalah riwayat tumbuh kembang yang terlambat. Selain memiliki keluhan tumbuh kembang yang dapat digunakan untuk diagnosis, pemeriksaan nilai hematologi pada pasien talasemia pun dapat membantu penegakkan diagnosis, seperti penghitungan nilai Hemoglobin (Hb), Mean Corpuscular Volume (MCV), Red Blood Cell (RBC), Red Cell Distribution Width (RDW), Indeks Mentzer, dan Indeks RDW. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status antropometri dan nilai hematologi pada pasien talasemia anak di Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Juni 2023 di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Data sekunder diperoleh melalui rekam medik pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dan didapatkan 40 sampel dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 sampel. Hasil penelitian menunjukkan status antropometri terbanyak pada pasien talasemia adalah berat badan normal (56,3%) menurut indeks berat badan menurut umur, pendek dan sangat pendek (53,1%) menurut indeks panjang atau tinggi badan menurut umur, dan gizi baik (65,6%) menurut indeks berat badan menurut panjang atau tinggi badan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan nilai hematologi pra-transfusi pada pasien yang pernah mendapatkan transfusi darah adalah nilai Hb 220 (96,9%).