Musik Gambus Paser merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang kini mengalami degradasi. Degradasi musik Gambus Paser terjadi akibat adanya pengaruh modernisasi sehingga mempengaruhi minat generasi muda semakin lupa akan kesenian tradisinya. Menyikapi degradasi musik Gambus Paser, Sanggar Seni Sama Duwe terus melakukan upaya-upaya pelestarian untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian Gambus Paser tetap terjaga. Pelestarian ini tidak hanya di lakukan oleh Sanggar Seni Sama Duwe, masyarakat Desa Suatang Keteban serta pemerintah Kabupaten Paser juga harus turut membantu menjaga dan melestarikan kesenian musik Gambus Paser. Pada Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif meliputi teknik pengumpulan data, observasi dan teknik analisis data. Pengumpulan data yang telah dilakukan ialah studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Adapun Teori penelitian yang digunakan adalah menggunakan teori AGIL dari Talcott Parson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena degradasi musik gambus Paser sangat diperlukan perhatian khusus dari keterlibatan semua pihak. Salahsatu benntuk dukungan dan peran masyarakat dapat diamati dari peran Sanggar Seni Sama Duwe dalam melestarikan kesenian musik Gambus Paser di Desa Suatang Keteban.