FEBRIYANTI AYU SAFITRI. Inisiasi Embriogenesis Somatik Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh yang Berbeda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2023. (dibawah bimbingan Widi Sunaryo dan Nurhasanah). Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan salah satunya dengan peningkatan keragaman genetik dan transformasi genetik untuk mendapatkan varietas baru melalui induksi embriogenesis somatik. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya interaksi antara varietas dan zat pengatur tumbuh (ZPT) terhadap induksi embrio somatik pada tanaman kedelai, mengetahui pengaruh perlakuan varietas dan zat pengatur tumbuh (ZPT) terhadap induksi embrio somatik pada tanaman kedelai serta mengetahui varietas terbaik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) yang paling tepat dalam pembentukan embrio somatik pada tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 varietas kedelai yaitu Anjasmoro, Grobogan dan Detam 3 Prida. Faktor kedua terdiri dari 6 konsentrasi ZPT yaitu 10 mg L-1 2,4-D, 20 mg L-1 2,4-D, 30 mg L-1 2,4-D, 40 mg L-1 2,4-D, 10 mg L-1 NAA dan 20 mg L-1 NAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan varietas dan zat pengatur tumbuh terhadap induksi embrio somatik pada tanaman kedelai variable pengamatan hari pertama pembentukan kalus dan persentase eksplan membentuk embrio. Varietas memberikan pengaruh yang nyata terhadap induksi embrio somatik tanaman kedelai parameter eksplan membentuk embrio. Zat Pengatur Tumbuh memberikan pengaruh yang nyata terhadap induksi embrio somatik tanaman kedelai pada semua parameter. Varietas yang mampu menginduksi terbentuknya embrio terbanyak adalah varietas Detam 3 Prida sebanyak 16,67% sedangkan Zat Pengatur Tumbuh terbaik yang mampu membentuk embrio terbanyak terdapat pada 10 mg L-1 2,4-D sebanyak 55,56%.