Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur hara esensial tanaman, unsur ini memiliki fungsi sebagai pembangun dinding sel dan membran plasma. Kalsium bersifat tidak mobil pada jaringan tanaman. Durian merupakan salah satu komoditas buah Indonesia yang memiliki potensi sebagai komoditi unggulan, namun durian diduga memiliki masalah yang berkaitan dengan defisiensi kalsium. Perlu adanya studi terkait ketersediaan dan serapan kalsium pada buah durian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi dari perlakuan frekuensi dan dosis aplikasi pupuk kalsium terhadap jumlah unsur kalsium pada jaringan perikarp dan pedisel buah serta pengaruhnya terhadap kondisi buah durian. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Durian Makroman dan analisis jaringan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman dari bulan Agustus 2022 Sampai Januari 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua perlakuan yaitu dosis pupuk kalsium dan frekuensi aplikasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kombinasi antara dosis pupuk kalsium dan frekuensi aplikasi berbeda tidak nyata terhadap semua variabel analisis jaringan Ca total dan kondisi fisik buah. Dari seluruh perlakuan, hanya perlakuan dosis pupuk kalsium yang berbeda nyata terhadap kandungan Ca di perikarp dan pedisel buah. Pada perikarp, dosis pupuk kalsium 3 g l-1 memberikan kandungan Ca tertinggi, yaitu 5,43%, sedangkan pada pedisel, kandungan Ca tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dosis pupuk kalsium 2 g l-1, yaitu 6,42%.