Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. (1) bagaimana kandungan nilai-nilai Pendidikan karakter cerita rakyat Kutai “Ayus dan Ongo” ? (2) bagaimana relevansinya nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Kutai “Ayus dan Ongo “ pada pembelajaran Sastra di Sekolah? Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang relative utuh-menyeluruh tentang pendidikan karakter melalui pembelajaran berbahasa melalui cerita rakyat kutai Ayus dan Ongo. Tujuan umum tersebut secara khusus dapat dirinci sebagai berikut (1) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Kutai Ayus dan Ongo.(2) mendeskripsikan relevansinya pendidikan karakter dalam cerita rakyat Kutai Ayus dan Ongo pada pembelajaran Sastra di Sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pertama, cerita Ayus dan Ongo terdiri atas dua jenis, yaitu dongeng dan legenda. Berdasarkan jenis dan jumlah cerita yang ditemukan, terdapat 3 dongeng dan 7 legenda. Kedua, nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam cerita, antara lain: (1) religius; (2) tanggung jawab; (3) peduli sosial, (4) disiplin; (5) rendah hati; (6) pemberani; (7) cerdik; (8) sabar; (9) patuh; (10), optimis; (11) kerja keras; (12) ikhlas menerima kekalahan; dan (13) menepati janji. Ketiga, berdasarkan 10 cerita rakyat yang ditemukan, ada 7 cerita yang relevan sebagai materi pembelajaran sastra di sekolah, yaitu cerita: (1) Asal Usul Sungai Mahakam; (2) Pantat ayus; (3) Ayus dan Raja Baroh; (4) Gunung Beratus dan Gunung Tinjauan; (5) Rantau Hempang; (6) Siluq; (7) Kerajaan Kutai. Kemudian, ada 3 cerita rakyat yang tidak relevan, yaitu cerita yang berjudul: (1) Ayus, Ongo dan Puan Gergasi; (2) Atus, Ongo dan Siluq; dan (3) Ayus, Ongo dan Ibu Keempat, hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam penelitian ini kemudian digolongkan berdasarkan tiga kategori. Tiga kategori tersebut, yaitu (1) nilai pendidikankarakter terkait dengan diri sendiri; (2) nilai pendidikan karakter terkait dengan orang lain/makhluk lain; dan (3) nilai pendidikankarakter terkait dengan ketuhanan.